LANDASAN TEORI
Hewan percobaan atau hewan laboratorium adalah hewan yang sengaja
dipelihara dan diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model, dan juga untuk
mempelajari dan mengembangkan berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian
atau pengamatan laboratorik. Animal model atau hewan model
adalah objek hewan sebagai imitasi manusia atau spesies
lain, yang digunakan untuk menyelidiki fenomena biologis atau patobiologis (Hau
& Hoosier Jr., 2003).
Mencit adalah
salah satu hewan coba dalam dunia sains. Dalam dunia sains mencit atau tikus digunakan
sebagai hewan coba karena sruktur anatomi mencit hampir sama dengan sruktur
tubuh manusia. Dan alasan yang kedua mencit digunakan dalam percobaan sains
karena mencit dalam perkembang biakannya sangat cepat. Sehingga mudah
didapatkan. dalam percobaan kemudian yang menjadi pertimbangan lagi adalah
mencit bukan termasuk hewan yang dilindungi. Mencit termasuk hewan yang mudah
dalam perawatannya.
Imunisasi
DPT yaitu imunisasi atau vaksin kombinasi yang terdiri dari bakteri pertusis
yang telah dimatikan, toksoid dari difteri dan juga tetanus. Vaksin DPT ini
diberikan untuk mencegah penyakit difteri yang bisa mematikan, penyakit
pertusis yang sering disebut batuk 100 hari dan penyakit tetanus. Vaksin
dikombinasikan dengan tujuan supaya anak tidak perlu disuntik berkali-kali
untuk mendapatkan tiga vaksin sekaligus. Suntikan DPT ini ditandai dengan
kenaikan suhu tubuh atau demam setelah imunisasi dilakukan.
Paracetamol utamanya digunakan untuk
menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau sebab yang
lainnya. Disamping itu, paracetamol juga dapat digunakan untuk meringankan
gejala nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang.
Buah pir termasuk dalam genus Pyrus
dan family Rosaceae.
Seperti halnya buah apel, buah pir termasuk juicy fruit karena kandungan airnya
yang sangat tinggi. Buah ini mempunyai berat rata-rata 160 gram dengan panjang
18 cm dan lebar 8 cm. Karakternya yang membawa kesegaran membuat buah pir
sangat digemari konsumen. Buah pir tergolong tanaman yang
kaya akan gizi, di antaranya adalah . provitamin A , kalium, serat pangan
(dietary fiber), vitamin C, vitamin K, dan tembaga. Menurut The George Mateljan
Foundation (2006), kandungan serat pangan pada buah pir termasuk dalam kategori
baik. Konsumsi satu buah pir telah memenuhi 19,8 persen kebutuhan tubuh akan
serat pangan setiap hari. Selain berkhasiat sebagai anti kanker, buah yang
kulitnya bewarna kuning ini juga bersifat anti bakteri. rasanya yg segar dan
banyak mengandung air membuatnya dapat dijadikan santapan ringan setiap hari.Pear
mengandung vitamin C dan provitamin A,anti oksidan yang baik untuk menjaga
kesehatan ,dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti menurunkan demam atau panas tubuh dengan
menambah cairan dalam tubuh sehingga sangat berguna sebagai penurun demam.
TUJUAN
Tujuan
percobaan kami terhadap mencit,yaitu :
1. Mengetahui
khasiat buah pir sebagai penurun demam
2. Untuk
mengetahui suhu normal tubuh mencit.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
1.
Thermometer Digital
2.
Spuit
3.
Kanul atau sonde
4.
Gelas Ukur
5.
Kardus
6.
Blender
7.
Penyaring
8.
Stopwatch
9.
Satu set kandang
Bahan
1.
Mencit
2.
Buah Pir
3.
Paracetamol
4.
DPT
CARA KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Menimbang
berat badan mencit untuk membantu perhitungan mencari dosis DPT dan paracetamol
yang tepat.
3. Kemudian
mengukur suhu tubuh mencit menggunakan thermometer digital lewat
anusnya.Mencatat suhu tubuh awal ( T ).
K-
: Kontrol DPT
1. Menyuntikkan
DPT secara intra muscular sebanyak 0,177
ml
2. Menunggu
selama 2 jam ,sementara itu taruh mencit di kandang lagi.
3. Setelah
2 jam,ukur suhu tubuh mencit melalui anusnya dengan menggunakan thermometer
digital
4. Kemudian
mengukur suhu tubuh mencit secara berkala dalam jangka waktu 30 menit pertama
sampai 30 menit ketiga.
5. Mencatat
semua perubahan suhu tubuh mencit,dari awal sampai suhu terakhir.
K+ : Kontrol Paracetamol
1. Menyuntikkan
DPT secara intra muscular sebanyak
0,2325 ml dan 0,2413 ml untuk mencit 1 dan mencit 2
2. Menunggu
selama 2 jam ,sementara itu taruh mencit di kandang lagi.
3. Setelah
2 jam,ukur suhu tubuh mencit melalui anusnya dengan menggunakan thermometer
digital
4. Memberi
suntikan paracetamol sebanyak 0,013 ml
5. Kemudian
mengukur suhu tubuh mencit secara berkala dalam jangka waktu 30 menit pertama
sampai 30 menit ketiga.
6. Mencatat
semua perubahan suhu tubuh mencit,dari awal sampai suhu terakhir.
Treatment
1. Menyuntikkan
DPT secara intra muscular sebanyak
0,1485 ml dan 0,1617 ml untuk mencit 1 dan mencit 2
2. Menunggu
selama 2 jam ,sementara itu taruh mencit di kandang lagi.
3. Setelah
2 jam,ukur suhu tubuh mencit melalui anusnya dengan menggunakan thermometer
digital
4. Memberi treatment jus buah pir secara per oral
sebanyak 0,208 ml menggunakan kanul
5. Kemudian
mengukur suhu tubuh mencit secara berkala dalam jangka waktu 30 menit pertama
sampai 30 menit ketiga.
6. Mencatat
semua perubahan suhu tubuh mencit,dari awal sampai suhu terakhir.
HASIL DAN PENGAMATAN
·
Dosis
atau volume Jus Buah pir treatment :
80 ml ×
0,0026 =0,208 ml
·
Dosis DPT
Mencit Kontrol DPT (K-) :17,7 gram
17,7
X0,2 =0,177 ml
20
·
Dosis
DPT
Mencit kontrol paracetamol
1. Mencit kontrol paracetamol (K+) : 23,25gram
23,25 X
0,2 = 0,2325 ml
20
2. Mencit kontrol paracetamol (K+) : 24,13 gram
24,13 X
0,2 = 0,2413 ml
20
·
Dosis
DPT
Mencit treatment
1. Mencit 1 (14,5 gram)
14,85 X 0,2 = 0,1485 ml
20
2.
Mencit 2 ( 16,17 gram )
16,17 X 0,2 = 0,1617 ml
20
·
Dosis Paracetamol drop 5 ml dalam 120 mg
5 ml X
0,0026/20 gram = 0,013/20 gram
Dengan
pengenceran:
1,3 di
ambil 10 ml setelah itu diambil 1 ml setelah itu diencerkan 10 ml lagi,dan
diambil 1 ml lagi,maka setara dengan 0,013 ml/20 gram
Kelompok
Perlakuan
|
Mencit
ke-
|
Suhu
|
||||
T0
|
T1
|
T2
301
|
T3
302
|
T5
303
|
||
1
K-
|
1
|
37,0
|
37,0
|
35,8
|
36,5
|
36,4
|
2
K+
|
1
|
37,0
|
37,1
|
34,9
|
35,7
|
35,3
|
2
|
37,0
|
37,8
|
37,0
|
37,5
|
37,5
|
|
|
37,0
|
37,45
|
35,95
|
36,6
|
36,4
|
|
3
TREAT
|
1
|
37,2
|
37,0
|
37,1
|
36,9
|
37,4
|
2
|
37,7
|
38,1
|
36,6
|
36,8
|
37,7
|
|
|
37,45
|
37,55
|
36,85
|
36,85
|
37,55
|
Grafik
PEMBAHASAN
Mencit adalah hewan kecil yang mempunyai suhu
badan yang hampir sama dengan suhu badan manusia. Suhu badan dapat meningkat
dengan dipengaruhi oleh berbagai hal seperti makanan, suhu udara, perlakuan dan
lain sebagainya. Dan begitu pula sebaliknya, penurunan suhu badan pun bisa
dengan mudah dilakukan dengan perlakuan yang baik dan makanan yang cukup. Pada
percobaan kali ini,kami memilih suntikan DPT untuk menaikkan suhu tubuh mencit
dan paracetamol sebagai penurun panas,untuk pembanding maka kami memilih
menggunakan buah pir untuk menurunkan suhu badan. Buah Pir kami pilih karena
buahnya yang mudah didapatkan, harganya terjangkau dan memiliki banyak manfaat
yang salah satunya yaitu untuk menurunkan panas tubuh. Pada saat melembutkan
buah pir kami tidak menambahkan air,hal ini dimaksudkan agar treatment ini benar-benar
sari buah pir murni. Banyaknya sari buah pir yang kami berikan untuk mencit
sesuai dengan berat badan mencit. Treatment diberikan 2 jam setelah pemberian
DPT, kemudian setiap 30 menit sebanyak 3x setelah pemberian treatment suhu
mencit diukur dengan thermometer digital untuk mengetahui suhu badan setelah
diberi treatment. Setelah 3x perhitungan
kami dapat mengetahui bahwa buah pir selain dapat menurunkan suhu badan, buah
pir juga dapat digunakan untuk menyetabilkan suhu badan dengan suhu standar 37◦.
Kemudian kita bandingkan antara kontrol DPT,kontrol paracetamol dan treatment
dengan membuat grafik,sehingga terlihat bahwa buah pir juga berkhasiat baik
utuk penurun panas tubuh dan penyetabil suhu tubuh,
KESIMPULAN
Dari percobaan konsumsi jus pir untuk mencit
yang kami laksanakan, dapat disimpulkan bahwa buah pir ( sari buah pir ) dapat
menurunkan panas. Tidak hanya itu, buah pir juga dapat menyetabilkan suhu badan
dengan cukup cepat setelah pengkonsumsian jus pir dalam jumlah tertentu.
SARAN
Menggunakan DPT dalam
keadaan dingin.
DAFTAR
PUSTAKA
Oleh
Rita Dewi Muhardini
P17434011076