Dear diary,bila ada kalimat “hidup adalah perjuangan”,kurasa
itu memang benar adanya.
Cerita ini ku mulai dari tengah malam sekitar jam 09.20,29
April 2012.seperti biasa aku mengirim pesan lewat HP alias sms kepada ibuku.
“Ibu,lagi apa?hee”,tanyaku mengawali sms.
“Tiduran”,jawab ibu singkat.
“Tiduran”,jawab ibu singkat.
Tidak biasanya ibuku menjawab sms ku dengan singkatnya,biasanya
tidak lupa ibu menambahi kata “Nduk” di akhir sms nya.
“Singkat banget sih bu,sms balesannya? L ,ada apa ?,ya sudahlah kalau gitu ”Tanyaku.
“Ya”
Dari situ aku akhiri sms dengan ibu,dan aku lanjutin
mengedit foto,dan akhirnya sampai ketiduran dan laptopku agaknya juga sudah
lesu dengan baterai setengah nyawa menghidupinya dan akhirnya mati dengan
sendirinya menemani tidurku malam itu.Tetapi sebelum tidur mbak Priyanti pesan
kepadaku untuk membangunkannya jam 12 malam nanti.
“Ta,nanti jam 12,bangunin aku ya,aku mau melanjutkan
tugasku”
“Iya mbak”
“Iya mbak”
Memang,Kalau sudah dekat dengan batal dan guling,enaknya
yang menemani tu “Mimpi” J.
Sampai-sampai aku terbangun jam 4,dan dengan gugupnya mengambil nasi dan lauk buat sahur,dan hasilnya tidak habis karena diburu waktu adzan Subuh.Sialnya,hari Senin itu aku harus piket kontrakan ma Nana,jadi ketika semua masih terlelap tidur,langsung saja aku menanak nasi dan langsung Subuhan,setelah itu tidur lagi,tapi sebelum tidur,aku sms ibuku lagi.
Sampai-sampai aku terbangun jam 4,dan dengan gugupnya mengambil nasi dan lauk buat sahur,dan hasilnya tidak habis karena diburu waktu adzan Subuh.Sialnya,hari Senin itu aku harus piket kontrakan ma Nana,jadi ketika semua masih terlelap tidur,langsung saja aku menanak nasi dan langsung Subuhan,setelah itu tidur lagi,tapi sebelum tidur,aku sms ibuku lagi.
“Ibu bangun,shalat”,
“iya nduk,Mbak Yayuk semalaman tidak bisa tidur”
“lha kenapa?”,tanyaku penasaran.
“Mbak yayuk mau lahiran,Ta”
“Lho lah,baru berapa bulan bu,katanya Juni atau Juli?”
“Lho lah,baru berapa bulan bu,katanya Juni atau Juli?”
“Tujuh bulan tha”
Dalam pikiranku,mungkin tetap akan baik-baik saja.Aku lanjut
tidur lagi,karena efek bangun pagi dan sahur.
“Ta ta ta,senin,piket..lupa aku..”,teriak Nana dengan gugup.
“Haaaa? Aku sudah masak nasi kok,Na”.Jawabku dengan malas
karena ngantuknya.
Bergegas aku dan Nana bagi tugas piket.Nana menyapu lantai
rumah,aku menyapu halaman.Tidak sampai
setengah jam,semua pekerjaan selesai,dan aku lanjutin dengan menata buku
setelah itu mandi baru menyetrika baju
seragam terakhir aku pakai seragamnya.
Drett..Drett..Drett,Ku buka sms dari ibuku.
“Rit,mbak Yayuk operasi jam 11”
“Rumah sakit mana bu?”,tanyaku sambil menangis.
“RS.Umum ,Tha,ruang operasi”
Bergegas aku berangkat kuliah dengan matkul promosi
kesehatan dengan dosen Pak Sihol P.Hutagalung,dosen yang cukup aku kagumi
karena gaya penyampaian materinya.
Setelah itu aku pulang kontrakan lagi dan mempersiapkan keperluanku dan langsung naik angkot dengan 2000 rupiah sampai ke terminal Penggaron,setelah itu berganti bus jurusan Purwodadi.Biasanya,sampai purwodadi tidak sampai 2 jam,tetapi karena ada perbaikan jalan,jadi waktunya jadi molor seperti layaknya karet.Banyak pedagang asongan menjajakkan jualannya,mulai dari minuman dingin,seperti es teh,Pocari Sweat,Mizone,Fanta,dan banyak lagi,ada juga jagung bakar ,tahu asin,arem-arem,permen,onde-onde,semuanya terjangkau untuk kalangan berkantong pas-pasan.Sebenarnya,aku kehausan,lihat air minum dingin,ingin sekali meminumnya,tapi aku harus bisa menahan itu sampai waktu maghrib.
Setelah itu aku pulang kontrakan lagi dan mempersiapkan keperluanku dan langsung naik angkot dengan 2000 rupiah sampai ke terminal Penggaron,setelah itu berganti bus jurusan Purwodadi.Biasanya,sampai purwodadi tidak sampai 2 jam,tetapi karena ada perbaikan jalan,jadi waktunya jadi molor seperti layaknya karet.Banyak pedagang asongan menjajakkan jualannya,mulai dari minuman dingin,seperti es teh,Pocari Sweat,Mizone,Fanta,dan banyak lagi,ada juga jagung bakar ,tahu asin,arem-arem,permen,onde-onde,semuanya terjangkau untuk kalangan berkantong pas-pasan.Sebenarnya,aku kehausan,lihat air minum dingin,ingin sekali meminumnya,tapi aku harus bisa menahan itu sampai waktu maghrib.
Sesampainya bundaran ayodya Purwodadi,aku berganti bus
menuju pasar purwodadi untuk naik angkot jurusan RS.Umum,dengan kode D ,angkot
warna hijau.Cukup dengan 2000 rupiah ,aku sampai di depan RS.Umum dan segera
menelpon ibu untuk kejelasan posisi ibu sekarang.
“Dimana bu tempatnya?”
“Ruang operasi,paling belakang,tempat orang melaksanakan KB
spiral”,jelas ibuku.
Akhirnya setelah menelpon ibuku dan bertanya dengan seorang
perawat,sampailah aku ditempat yang dituju.Tempatnya sangat ramai,karena
mungkin banyak yang melakukan KB dan menunggu proses kelahiran saudaranya,seperti halnya ibu dan
kakak iparku,Mas Son.
“Gimana bu?”
“Mbak Yayuk dah lahiran,anaknya cewek dengan berat 3,5 kg,jam
13.15 WIB”
Selang waktu 15 menit
dari kedatanganku,2 orang perawat keluar dengan mendorong dan menarik bangsal
yang ditiduri kakakku,menuju ruangan Dahlia nomor 2.Bayinya nangis terus
,ternyata kehausan,karena air susu ibunya belum keluar maka ibuku membuatkan
susu formula,setelah itu adik cantiknya tidur deh.
Di sana,aku di suruh beli perlatan bayi karena memang semua
peralatan bayi belum disiapkan,mengingat baru
7 bulan sebenarnya kandungan kakakku.Dengan naik becak menuju toko
“LUMAYAN”,aku membeli 8 buah
popok,handuk kecil dan gedong,tapi untuk lambaran gedong ,sarung tangan dan
sarung kaki aku belum dapat,akhirnya aku
jalan kaki menuju toko dekat pasar Purwodadi,sakit sekali kakiku tertekan
sepatu vantovel putih yang aku pakai,karena pada saat itu aku masih lengkap memakai
seragam poltekkes.Akhirnya aku membeli 2
pasang sarung tangan dan 2 pasang sarung kaki warna biru dan merah jambu,dan
membeli 4 lembaran gedong.Setelah itu aku panggil pak tukang becak,kembali ke
RS.Umum.Dari uang yang dikasih ibu,tinggal 5000 rupiah.Sesampainya di
ruangan,aku disuruh lagi beli ember buat tempat pakaian kotor adik kecil.Karena
melewati mushola,akhirnya aku shalat Ashar dulu setelah itu membeli ember kecil
warna hitam.Satu jam kemudian,aku membantu seorang perawat mebersihkan badan
kakakku,dengan handuk basah pengganti mandi.
Dua jam berlalu,dan waktunya berbuka puasa,teh hangat dan
ayam goreng milik kakakku aku minta buat berbuka puasa,setelah itu aku meminta
uang ibu untuk keluar membeli makan.Sialnya,makanan yang aku makan,terlalu
asin,sampai-sampai aku menghabiskan waktu hampir setengah jam buat menghabiskannya,dan
dengan didorong 2 gelas air minum,1 gelas es the dan 1 botol Ale-Ale rasa orange ,kenyang sudah perutku.
Sesampainya di ruang kakak,aku membuka laptop dan langsung
mengerjakan tugas membuat “Diary” untuk Praktik Komunikasi yang di ampu oleh
Bapak J.Supadi dengan pengalaman seharian penuh di hari Senin itu dengan aku
selingi mengedit foto dan berfoto-foto menghadap kaca.
Sesekali adik kecil menangis,tanda kehausan,kedinginan entah
mau buang air kecil atau besar,ibuku,kakak iparku dan mertua kakakku bergantian
menjaga si bayi,sedangkan aku karena
ngantuknya,tidur duluan.
Aku bangun tidur tepat waktu subuh,setelah itu mandi dan
kemudian memakai seragam dan siap kembali ke Semarang jam 6 pagi.Rasa ngantuk
tidak bisa hilang,akhirnya sepanjang perjalanan aku hiasi dengan muka tidurku.
Dua jam berlalu,sampailah aku di terminal Penggaron,langsung berganti angkutan
warna kuning jurusan Genuk.Kemudian aku turun di depan Kampusku dan langsung dengan
teman-teman mengikuti praktikum
Obat Kosmetik dan Alat Kesehatan
di laboraturium kimia.Wajah lelah terpancar diaura mukaku. J Tetapi,aku
bahagia,karena aku melihat dengan nyata pengorbanan seorang ibu melahirkan
seorang bayi dengan taruhan nyawa dan aku juga merasakan ternyata aku dapat
berkorban juga demi mereka,mereka orang yang aku sayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar