I.Bahan Pemeriksaan : Darah Vena dan kapiler
II.Tujuan :-Untuk mengetahui jumlah trombosit dan leukosit
dalam lapang pandang
-Untuk
mengetahui jumlah trombosit dan erytrosit
III.Metode : Cara
Langsung (Rees dan
Ecker) dan
Tak Langsung (Fonio)
IV.Prinsip :-Darah di campur dengan
reagen rees ecker kedalam pipet erytrosit sampai tanda 101.
-Dilakukan dengan penambahan Magnesium Sulfat
yang berfungsi sebagai pengenceran .
V.Alat dan Bahan:
Pipet eritrosit darah
kapiler
Bilik hitung darah
vena
Lancet reagen
rees ecker dan Giemsa
Mikroskop Magnesium
sulfat
Kaca preparat Alkohol
VI.Dasar Teori
Trombosit berasal dari fragmentasi
sitoplasma megakariosit, suatu sel muda yang besar dalam sumsum tulang.
Megakariosit matang ditandai proses replikasi endomiotik inti dan makin
besarnya volume plasma, sehingga pada akhirnya sitoplasma menjadi granular dan
terjadi pelepasan trombosit. Setiap megakariosit mampu menghasilkan 3000 - 4000
trombosit, waktu dari diferensiasi sel asal (stem cell) sampai dihasilkan
trombosit memerlukan waktu sekitar 10 hari. Umur trombosit pada darah perifer
7-10 hari. Trombosit adalah sel darah tak berinti, berbentuk cakram dengan
diameter 1 - 4 mikrometer dan volume 7 – 8 fl. Trombosit dapat dibagi dalam 3
daerah (zona), zona daerah tepi berperan sebagai adhesi dan agregasi, zona “sol
gel” menunjang struktur dan mekanisme interaksi trombosit, zona organel
berperan dalam pengeluaran isi trombosit. Fungsi utama trombosit adalah
pembentukan sumbatan mekanis sebagai respon hemostatik normal terhadap luka
vaskuler, melalui reaksi adhesi, pelepasan, agregasi dan fusi serta aktivitas
prokoagulannya. Nilai normal trombosit bervariasi sesuai metode yang dipakai.
Jumlah trombosit normal menurut Deacie adalah 150 – 400 x 109 / L. Bila dipakai
metode Rees Ecker nilai normal trombosit 140 – 340 x 109/ L, dengan menggunakan
Coulter Counter harga normal 150 – 350 x 109/L. Dalam tulisan ini akan
dibahas mengenai bahan pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan trombosit
dalam laboratorium dan kelainan trombosit yang mungkin terjadi
VII.Cara Kerja:
·
Cara
Langsung (Rees dan Ecker)
1.
Isaplah
larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit samapi garis tanda “1″ dan buanglah
lagi cairan itu.
2.
Isaplah
darah sampai garis tanda “0,5″ dan cairan REES ECKER sampai garis tanda “101″.
Segeralah kocok selama 3 menit.
3.
Teruskan
tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung.
4.
Biarkan
kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar dengan deglass tertutup selama
10 menit agar trombosit mengendap
5.
Hitunglah
semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1 mm kuadrat)
memakai lensa objektif besar.
6.
Jumlah
itu dikalikan 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.
·
Cara
tidak langsung (Fonio)
1.
Bersihkan
ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.
2.
Taruhlah
di atas ujung jari tersebut setetes besar larutan magnesium sulfat 14%.
3.
Tusuklah
ujung jari dengan lanset melalui tetesan lar magnesium sulfat tersebut.
4.
Setelah
jumlah darah keluar kurang lebih 1/4 jumlah larutan magnesium sulfat, campurlah
darah dengan magnesium sulfat tersebut.
5.
Buatlah
sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)
6.
Hitung
jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1.000 eritrosit.
7.
Lakukanlah
tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah.
8.
Perhitungkanlah
jumlah trombosit per ul darah berdasarkan kedua angka itu.
Estimasi Barbara Brown
1.
Bersihkan
ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.
2.
Tusuklah
ujung jari dengan lanset
3.
Setelah
jumlah darah keluar Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)
4.
Hitung
jumlah trombosit.
VIII.Hasil
CARA LANGSUNG CARA TIDAK LANGSUNG
Trombosit Trombosit
Kotak 1 (Atas kiri):5 Kotak
1 (Atas kiri):5
Kotak 2 (Atas kanan):4 Kotak
2 (Atas kanan):4
Kotak 3 (Bawah kanan):5 Kotak
3 (Bawah kanan):5
Kotak 4 (Bawah kiri):4 Kotak
4 (Bawah kiri):4
Kotak 5 (Tengah):6 Kotak
5 (Tengah):6
PERHITUNGAN: Eritrosit (bilik hitung)
=N X 10.000 Kotak
2 (Atas kanan):13
=24 X 10.000 Kotak
3 (Bawah kanan):16
=240.000 Kotak
4 (Bawah kiri):15 Kotak 5
(Tengah):6
PERHITUNGAN :
BARBARA BROWN Eritrosit(apusan
darah)
N=
20.000 Kotak
1 (Atas kiri):229
=306,666 Kotak
2 (Atas kanan):135
Kotak
3 (Bawah kanan):221
Kotak
4 (Bawah kiri):237
Kotak
5 (Tengah):254
PERHITUNGAN:
=
X
jumlah eritrosit
=
X 2.870.000
=189.420
IX.Pembahasan
Trombosit
sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dengan kotoran
kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada permukaan asing
(bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.Ada dua cara yang lazim di
pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. pada cara tidak langsung
jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah
eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung.Untuk mencegah trombosit melekat pada
permukaan asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi
silikon atau alat-alat plastikPerlu diperhatikan dalam pengambilan sampel darah
kapiler adalah sebelum penusukan dimulai keadaan setempat perlu diperhatikan
dengan seksama, merupakan kontra indikasi adalah adanya bekas-bekas luka,
keradangan, dermatitis ataupun oddema. Pengambilan darah kapiler dapat
dilakukan bila jumlah darah yang dibutuhkan sedikit saja, atau dalam keadaan
emergency, karena selain jumlah darah yang diambil sedikit sehingga jika terjadi
kesalahan dalam pemeriksaan akan sulit untuk menanggulangi. Kesulitan-kesulitan
yang sering terjadi dalam pengambilan sampel darah ini adalah, apabila kulit
sekitar luka tusukan tidak kering karena alkohol atau keringat, maka tetesan
darah yang keluar tidak dapat mengumpul melainkan menyebar ke sekitarnya
sehingga sukar untuk mengambilnya. Lagipula bahan darah semacam ini tidak boleh
digunakan karena sudah bercampur dengan bahan lain.
Darah tidak dapat keluar dengan lancar. Hal ini biasanya karena penusukan yang kurang dalam atau peredaran darah setempat kurang baik. Usaha untuk melancarkan pengeluaran darah dengan memijat akan sia-sia karena darah yang keluar tidak dapat dipergunakan karena sudah tercampur dengan cairan jaringan sehingga hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang sebenarnya. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung menggunakan metoda Rees Ecker, metoda Brecher Cronkite dan Cell Counter Automatic Metode Rees Ecker. Darah diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di bawah mikroskop, kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%.Metode Estimasi Babara Brown ini dilakukan dengan/anpa menggunakan MgSO4.Menghitung trombosit menggunakan lapang pandang 1000x dalam 10-15 kali lapang pandang.
Darah tidak dapat keluar dengan lancar. Hal ini biasanya karena penusukan yang kurang dalam atau peredaran darah setempat kurang baik. Usaha untuk melancarkan pengeluaran darah dengan memijat akan sia-sia karena darah yang keluar tidak dapat dipergunakan karena sudah tercampur dengan cairan jaringan sehingga hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang sebenarnya. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung menggunakan metoda Rees Ecker, metoda Brecher Cronkite dan Cell Counter Automatic Metode Rees Ecker. Darah diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di bawah mikroskop, kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%.Metode Estimasi Babara Brown ini dilakukan dengan/anpa menggunakan MgSO4.Menghitung trombosit menggunakan lapang pandang 1000x dalam 10-15 kali lapang pandang.
REFERENSI.
Sotianingsih. Uji diagnostik pemeriksaan sediaan apus darah
tepi dalam menilai fungsi agregasi trombosit.Dipresentasikan pada pertemuan
PHTDI di Semarang, 2001.
Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar – dasar metodologi
penelitian klinis. Jakarta . Sagung Seto, 2002.
Budiwiyono I. Prinsip pemeriksaan preparat hapus darah tepi.
Dalam : Imam BW, Purwanto AP ed. Workshop Hematologi III. Keganasan
hematologik. Pembacaan preparat darah hapus (Workshop Hematologi III).
Semarang. Bagian PK FK Undip, 1995 : 19 – 26.
MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT
I.Bahan
Pemeriksaan : Darah EDTA
II.Tujuan
:-Untuk mengetahui
tehnik menghitung jumlah eritrosit
-Untuk mengetahui jumlah eritrosit (normal
atau tidak normal)
III.Metode :Bilik hitung
IV.Prinsip :Darah diencerkan dalam
pipet eritrosit dengan larutan hayem kemudian di masukan ke dalam kamar
hitung.Jumlah eritrosit dihitung dalam volume tertentu,dengan mengalikan
terhadap factor erhitungan di peroleh jumlah eritrosit dalam satuan volume darah.
V.Alat
dan Bahan :
-Mikroskop -Darah
EDTA
-Bilik
Hitung -Larutan
Hayem
-Pipet
erotrosit
-coloni
counter
-Spuit
-Beaker
glass
-tissue
VI.Dasar Teori
Eritrosit
merupakan tipe sel darah yang jumlahnya paling banyak dalam darah.Eritrosit
berbentuk elips,pipih dan bernukleus yang berisi pigmen-pigmen pernafasan yang
berwarna kuning hingga merah yang disebut hemoglobin yang berfungsi mengangkut
oksigen (frandson,1992).Eritrosit normal 5juta-6juta sel/cc.Ukuran eritrosit
7,2µm.Jika hemoglobin sulit mengikat O2,maka akan terjadi hipoksia.
Hitung
eritrosit,bisa menegakkan diagnose kelainan pnyakit yang berhubungan dengan sel
darah merah.Penggunaan larutanhayem,digunakan akan melisiskan sel darah kecuali
eritrosit.
Jika sel eritrosit kurang bisa di
sebabkan sumsum tulang bermasalah atau organ lain yang berhubungan dengan
produksi sel eritrosit mengalami kelainan.
VII.Cara Kerja
1.
Menyipkan alat dan bahan
2.
Darah EDTA dihisap sampai tanda 0,5 dan
larutan pengencer Hayem sampai tanda 101 lalu homogenkan
3.
Kemudian membuang 3 tetesan pertama dari
pipet eritrosit,setelah itu meneteskan ke kamar hitung (jangan terbentuk
gelembung).
4.
Melakukan pengamatan dengan mikroskop
perbesaran 40x.
5.
Hitunglah eritrosit yang terdapat 5
bidang yang tersusun dari 16 bidang kecil.
Cara
menghitung sel sama seperti leukosit yaitu mulai dari kiri ke kanan kemudian
kanan ke kiri dan selanjutnya.Dengan bantua alat hitung colony counter.
6.
Perghitungan
VIII.Hasil Pengamatan
Kotak 1 (Atas kiri):62
Kotak 2 (Atas kanan):75
Kotak 3 (Bawah kanan):57
Kotak 4 (Bawah kiri):60
Kotak 5 (Tengah):70
Jumlah:324 eritrosit
Perhitungan: factor pengenceran:
=200
kali.
=
=N x 10.000.(Setiap 1 sel eritrosit=10.000)
Sehingga:
Jumlah sel eritrosit :N x 10.000
:324 x 10.000
:3.240.000 sel/cc =3,24 juta sel/mm3
IX.Pembahasan
Pada pemeriksaan hitung jumlah eritrosit
dengan metode bili hitung yang harus dicermati adalah
1.Ketika Pengenceran
Mengambil
dengan mengisap darah EDTA sampai tanda 0,5,setalah itu dilanjutkan larutan
hayem sampai tanda 101,homogenkan.
2.Kondisi bilik hitung
Harus
bersih,kering,dan bebas lemak sebelum digunakan,karena jika hal itu tidak
terpenuhi ,berakibat pemeriksaan kurang valid
3.Pembesaran Mikroskop
Amati
dengan focus perbesaran 10 kali,baru 40 kali.Untuk hasil akurat,perbesaran 40
kali.
4.Larutan Pengencer
Menggunakan
hayem,agar sel darah yang terlihat hanya sel eritrosit,sel darah lain,lisis
oleh larutanhaym
5.Perhitungan
Tidak
salah menghitung sel yang diluar garis-garis batas.Perhitungan mnggunakan
coloni counter akan mempermudah ketika menghitung.
Nilai normal eritrosit adalah 4,3
juta-5,8 juta per mm3 atau ada yang menyebutkan 5-6juta per mm3.
Tujuan pemeriksaan ini,agar kita
mengetahui jumlah eritrositnya sehingga kita dapat terdiagnosa dini akan
penyakit yang timbul,seperti anemia,hipoksia.
Pengenceran dalam pipet eritrosit ialah
200 kali .Luas tiap bidang kecil 1400 mm3 ,tinggi kamar hitung 1/10
m,sedangkan eritrosit dihitung dalam 5 x 16 bidang kecil= 80 bidang kecil,yang
jumlahnya 1/5 mm2.Faktor untuk mendapatkan jumlah eritrosit per µl
darah menjadi 5 x 10 x 200 =10.000.Sehingga harga 1 sel eritrosit yng di amati
sama dengan 10.000 sel eritrosit.
Kesalahan perhitungan,bisa karena
tenaga kurang ahli atau tidak teliti bahkan reagen sudah tidak layak pakai.
X.Kesimpulan
Dari hasil perhitungan jumlah eritrosit
pasien Novita Sari dinyatakan “TIDAK NORMAL” karena jumlah sel darah merah
kurng dar nilai rujukan normal.
XI.Refferensi
.http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/03/26/lab.menghitung-sel-sel
darah/
.Gandasoebrata.”Penuntun Laboratorium KLinik”
1 komentar:
kenapa Amonium oksalat 1% dapat melisis kan eritrosit ?
dan kenapa rees ecker tidak dapat melisiskan eritrosit?
Posting Komentar